DINAS KESEHATAN – Puskesmas Tamankrocok Kabupaten Bondowoso melakukan evaluasi mutu pelayanan kepada masyarakat. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penanganan gigitan ular berbisa dan kejang demam. Pasalnya, puskesmas Tamankrocok terkadang mendapatkan pasien yang terkena gigitan ular dan kejang disertai demam.
Kegiatan yang dipusatkan di aula puskesmas Tamakrocok itu diikuti belasan kader kesehatan di Kecamatan Tamankrocok. Para peserta diberi materi tentang pemberian pertolongan pertama kepada korban yang tergigit ular berbisa. Gigitan ular berbisa bisa dikatakan dalam kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian.
“Penanganan yang cepat dan tepat dari gigitan ular dapat menurunkan angka kematian hingga lebih dari 90 persen,” kata dr. Ita Afrianti Dewi Kepala puskesmas Tamankrocok yang menjadi pemateri. beberapa contoh jenis ular berbisa yang dapat ditemukan di sekitar adalah ular welang, ular kobra, ular tanah, ular hijau, ular laut, dan ular pohon.
Untuk itu, masyarakat harus mengenal ciri-ciri ular berbisa dan ular yang tidak berbisa. Ciri-ciri ular tidak berbisa antara lain bentuk kepala segi empat panjang, gigi taring kecil, pupil mata bulat, dan bekas gigitan berupa luka terbuka halus berbentuk lengkungan.
Sedangkan ciri-ciri ular berbisa antara lain bentuk kepala segitiga, dua gigi taring besar di rahang atas, pupil mata hitam yang vertikal dan pipih tipis, dikelilingi bola mata berwarna kuning-hijau, serta jenis luka gigitan berupa dua lubang gigitan taring, mirip tancapan atau tusukan benda tajam.
Pemateri juga menjelaskan tentang penanganan korban dengan gejala kejang demam karena gigitan ular diperlukan langkah pertolongan pertama tetap tenang dan jangan panik, segera membawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat
Penyebab tubuh kejang saat demam karena gigitan ular, hal ini diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap peningkatan suhu tubuh. (humas dinkes Bondowoso)