DINKES BONDOWOSO – Penyebaran COVID-19 yang diduga varian omicron makin meluas di Kabupaten Bondowoso. Banyak masyarakat yang mengeluh sakit demam, panas, batuk dan pilek serta sakit ditenggorokan. Berdasarkan catatan COVID-19 Center Dinas Kesehatan (dinkes) Bondowoso ada lonjakan jumlah warga Bondowoso yang terpapar COVID-19.
Setelah sempat ada penurunan pada 20 Februari dari 86 menjadi 76 pada 21 Februari satu hari berikutnya, 22 Februari melonjak tajam sampai 207 dalam sehari. Berikutnya pada 23 Februari menjadi 156 yang terpapar COVID-19, total dalam minggu ke 8 pada tahun ini sudah tercatat 696 kasus. Untuk kasus aktif atau istilahnya pasien yang masih belum dinyatakan sembuh dan menjalani rawat inap atau yang masih siolasi mandiri sampai tanggal 24 Februari 2022 ini ada 1030 pasien.
Meski jumlahnya banyak, tidak semunya dirawat di rumah sakit yaitu di RSU dr Koesnadi Bondowoso dan RS Bhayangkara Bondowoso. Banyak dari yang terpapar pilih menjalani perawatan sendiri dengan isolasi mandiri di rumah. Hanya warga yang ada keluhan agak berat yang dirawat di rumah sakit.
Untuk itu, bagi masyarakat yang memiliki gejala terpapar COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri. Jika diperlukan melakukan tes sweb antigen atau PCR untuk memastikan terpapar atau tidak. Kalau tidak test, lebih baik antsipasi sendiri dengan isolasi mandiri di rumah.
“Memang banyak yang memilih isolasi mandiri di rumah, tetapi mereka dipantau petugas kesehatan terdekat,’ kata kepala Dinkes Bondowoso dr. Mohammad Imron, M.MKes. Dengan demikian kondisi warga yang isoman terpantau. Rata-rata mengeluh demam, panas, tenggorokan sakit yang disertai batuk dan pilek.
Selain itu, ada juga warga yang terpapar COVID-19 tetapi tanpa gejala. “Ada juga yang tanpa gelaja. Mereka yang terdeteksi kita minta isolasi mandiri, termasuk pegawai Dinkes yang juga dalam kondisi serupa,” imbuhnya.
Dia meminta kepada yang terpapar tanpa gejala tetap disiplin isoman. “Agar tidak menular ke yang lain. Sayangi keluarga, tetangga dan teman sehingga kami minta tetap isoman jangan keluar-keluar dulu,” terangnya.
Sedangkan bagi masyarakat, sambungnya, tetap diminta untuk menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Yaitu selalu pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak, cuci tangan, jauhi kerumunan, kurangi mobilitas di luar rumah. “Mari sama-sama disiplin prokes agar rantai penuralan COVID-19 segera terputus,” ujarnya.(humas dinkes bondowoso)