ON THE JOB TRAINING (OJT) KEGAWAT DARURATAN IBU DAN ANAK BAGI DOKTER, BIDAN, DAN PERAWAT FKTP KE RUMAH SAKIT

ON THE JOB TRAINING (OJT) KEGAWAT DARURATAN IBU DAN ANAK BAGI DOKTER, BIDAN, DAN PERAWAT FKTP KE RUMAH SAKIT

BONDOWOSO, 13 MARET 2022

Masalah kesehatan ibu, kesehatan Balita, dan pencegahan penyakit menular masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan Nasional Bidang Kesehatan. Target RPJMN (Indonesia) tahun 2024 untuk Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 183/100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 16/1000 Kelahiran Hidup.

Di Kabupaten Bondowoso AKI dan AKB Masih Tinggi, dimana angka Kematian Ibu  pada Tahun 2022 adalah 17 kasus (163,99/100.000 KH) disebabkan karena Perdarahan, Pre Eklamsi dan Penyakit Penyerta. Angka Kematian Bayi Tahun 2022 adalah 131 kasus (12,64/1000 KH) Penyebabanya BBLR, Asfiksia, Kelainan Bawaan dan Penyebab Lainnya

Kematian Maternal di sebabkan juga oleh penyebab tidak langsung antara lain :

  • 3 Terlambat : Terlambat Mengambil keputusan, Terlambat merujuk dan Terlambat Memberi tindakan
  • 4 Terlalu : Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Banyak Anak dan Terlalu Dekat Jarak kehamilan

Oleh karena itu di perlukan suatu peningkatan kapasitas dokter umum-bidan-perawat Puskesmas dalam penanganan kasus Kegawat Daruratan Ibu dan Anak di Rumah Sakit, sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada penurunan AKI dan AKB

Apa itu kegawat daruratan maternal dan neonatal, Kegawatdaruratan Maternal merupakan kejadian berbahaya yang dapat mengancam jiwa akibat dari masalah kehamilan, persalinan, atau nifas. Contoh kasus kegawatdaruratan maternal : perdarahan , Hipertensi pada kehamilan , dll

Kegawatdaruratan Neonatal merupakan kejadian yang mengancam jiwa bayi baru lahir usia 0-28 hari. Kasus kegawatdaruratan neonatal meliputi: Asfiksia (Bayi lahir sesak/tidak menangis), Berat Badan bayi Lahir Rendah (BBLR), dan lain-lain.

Tujuan on the job training (OJT) kegawat daruratan ibu dan anak bagi dokter, bidan, dan perawat fktp ke rumah sakit adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan Dokter, Bidan dan Perawat di Puskesmas dalam penanganan kasus kegawat daruratan ibu dan anak di RS, dimana untuk tujuan khusus adalah :

  1. Meningkatkan Kapasitas dokter umum, Bidan, dan perawat dalam melakukan deteksi dini resiko yang dapat terjadi pada kehamilan, persalinan, dan nifas dan Bayi baru lahir
  2. Mendapatkan pengetahuan tentang tatalaksana kegawatdaruratan dasar pada kehamilan, persalinan dan nifas
  3. Mendapatkan pengetahuan tentang tatalaksana kehamilan dan persalinan dengan penyulit Obstetri
  4. Mendapat pengetahuan tentang kasus kegawat daruratan tersering pada bayi baru lahir
  5. Mendapat pengetahuan tentang Tatalaksana kegawat daruratan tersering pada bayi baru lahir

Peserta dalam kegiatan ini adalah 1 orang Dokter umum Puskesmas, 1 orang Bidan penanggung jawab ruang bersalin dan 1 orang perawat UGD Pada 15 Puskesmas di Kabupaten Bondowoso, dengan narasumber antara lain dr. LP. Srie Tresnasih SpA, dr. Rhefki, SpA, dr. Faqihatus Rahmah, SpOG, dr. Diantri Nari ratih, SpOG, Rahayu Sri Wahyuni, S.Kep.Ners, Siti Nur hasanah, SST dan Dewi Utami Martaningrum, S.Tr.Keb.

Kegiatan OJT ini dilaksanakan selama 1 minggu, selama pelaksanaan OJT peserta mencari pasien sesuai  dengan kompetensi yang dibutuhkan, berdiskusi dengan narasumber, melakukan pembelajaran mandiri dan mengerjakan  tugas/ target.

Dengan adanya kegiatan ini di harapkan bisa berkontribusi dalam penurunan  AKI, AKB dan stunting dan adanya kolaborasi antar profesi (Dokter,  bidan, perawat) di FKTP dalam  Penanganan Kegawat daruratan pada Maternal dan Neonatal

2 Responses

Leave a Reply