Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso tahun 2018 mencatat jumlah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat (schizophrenia dan psikotik) di wilayah Puskesmas Nangkaan sebanyak 48 orang, dan merupakan jumlah tertinggi di Kabupaten Bondowoso. ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia (UU Kesehatan Jiwa no 18 thn 2014). Dengan keterbatasan yang dimiliki, ODGJ akan mengalami kesulitan dalam melakukan pemenuhan kebersihan diri dan aktivitas harian (activities of daily living), seperti: makan, berhias, toileting, berpakaian, mandi, dan kegiatan rumah – tangga lainnya. Keterbatasan yang dimiliki ODGJ juga dapat mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi sosial di masyarakat (social living skills).
Puskesmas Nangkaan memiliki 1 orang tenaga kesehatan penanggungjawab program jiwa, dan 299 kader kesehatan yang tersebar dalam 3 desa dan 2 kelurahan yang mencakup 67 posyandu. Permasalahan yang ditemukan, stigma tentang ODGJ masih kuat, belum terbentuk kader kesehatan jiwa, kader kesehatan yang ada belum terpapar tentang konsep kesehatan jiwa, sehingga belum memiliki keterampilan dalam melakukan pendampingan bagi ODGJ di masyarakat. ODGJ banyak ditemukan putus obat karena kurangnya dukungan dari keluarga, hambatan dalam daily and social living skills, sehingga ODGJ tidak produktif. Dukungan dari kader dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan ODGJ dalam perawatan diri dan interaksi sosial (daily and social living), sehingga ODGJ bisa produktif di masyarakat. Selain itu, dukungan kader dibutuhkan untuk menekan stigma social tentang ODGJ. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberdayakan kader kesehatan dalam melakukan deteksi dini, kunjungan rumah, dan pendampingan rehabilitasi psikososial bagi ODGJ.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dirumuskanlah kegiatan Program Pengabdian Kemitraan (PPK) dengan tema: Peningkatan Daily And Social Living Skills Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nangkaan Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dengan Universitas Jember. Tim pengabdi terdiri dari dosen di Universitas Jember yang kompeten dengan permasalahan kesehatan jiwa di masyarakat. Tim tersebut meliputi: Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M.Kep., Sp.Kep.J selaku ketua tim pengusul, Arif, S.Sos., M.AP sebagai anggota 1, dan Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep., Sp.Kep.J selaku anggota 2. Ns. Erti dan Ns. Emi merupakan spesialis keperawatan jiwa yang tergabung dalam Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia Jawa Timur dan telah menerapkan konsep Community Mental Health Nursing (CMHN) di beberapa wilayah di Jawa Timur. Tim pengusul masuk dalam Tim Teknis Penanganan Kesehatan Jiwa Masyarakat Propinsi Jawa Timur berdasarkan SK dari Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur. Sedangkan Arif, S.Sos, MAP merupakan dosen FISIP UNEJ yang kompeten di bidang patologi sosial dan komunikasi sosial. Kontribusi dari kajian sosiologi dirasa penting, karena salah satu target dari kegiatan ini adalah penurunan stigma dan diskriminasi pada ODGJ, yang membutuhkan solusi melalui pendekatan secara sosial.
Foto: Pembukaan kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso
Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 2 – 4 Oktober 2019. Sumber dana berasal dari Hibah Internal dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember (LP2M UNEJ) tahun anggaran 2019. Kegiatan bertempat di Aula Puskesmas Nangkaan untuk kegiatan ceramah dan diskusi, sedangkan praktik lapangan dilaksanakan di wilayah Kelurahan Nangkaan. Kegiatan pelatihan KKJ mengikutsertakan 34 kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas nangkaan. Tujuan dari kegiatan pelatihan KKJ adalah untuk menekan stigma, melatih kader kesehatan tentang konsep kesehatan jiwa, dan pendampingan kader dalam melakukan deteksi dini dan kunjungan rumah ke ODGJ.
Foto:Pelaksanaan kegiatan di kelas
Pelaksanaan kegiatan Pelatihan KKJ berlansung lancar dan kondusif. Kegiatan dibuka oleh Ns. Pasidi Shidiq, S.Kep.,M.Kes selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dan turut dihadiri oleh drg. Silfia Nupulla selaku Kepala Puskesmas Nangkaan. Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kader yang telah dilatih, mampu memantau aktivitas perawatan diri dan interaksi sosial ODGJ, sehingga ODGJ mampu mandiri dalam perawatan dan pengobatan, serta produktif secara ekonomi. Dalam sambutannya, Ns. Pasidi menyampaikan jika ODGJ bisa disembuhkan dan sangat membuthkan peran aktif dari keluarga dan masyarakat terdekat, termasuk kader kesehatan. Selama pelaksanaan kegiatan, peserta cukup antusias, ditunjukkan dengan keikutsertaan dalam kegiatan selama 3 hari, aktif dalam diskusi, dan komitmen tinggi untuk menerapkan ilmu dan ketrampilan yang telah diajarkan. Dari program ini diharapkan tidak ada klien gangguan jiwa yang putus obat, terjadi peningkatan daily and social living, klien mandiri secara ekonomi, dan adanya pencatatan serta pelaporan yang baik dari kader kesehatan kepada puskesmas, sehingga mengurangi jumlah ODGJ yang termarginalkan secara ekonomi dan sosial.
Foto: Kegiatan deteksi dini di Wilayah Kelurahan Nangkaan